PORTOFOLIOKU HARUS GIMANA?
Kalau restoran punya menu. Showroom punya katalog. Ilustrator punya portofolio.
Portofoliomu lebih dari sekedar kumpulan gambar terbaikmu. Portofoliomu adalah alat bisnis untuk meyakinkan para calon klien untuk menggunakan jasamu.
Lantas, apa saja yang perlu kita perhatikan dalam portofolio kita?
1. Gunakan platform yang tepat
Medsos adalah tempat promosi dan interaksi. Dia kurang optimal sebagai portofolio.
Untuk portofolio, kamu mau platform di mana kamu bisa mengatur letak serta urutan gambar sehingga kamu bisa kustomisasi pilihan gambar kamu untuk tipe klien yang mau kamu tuju. Kalau pakai medsos, klien mungkin harus scroll jauh sebelum bisa lihat gambar yang cocok.
Kamu bisa membuat website pribadi atau kamu juga bisa memakai web portofolio lain seperti BeHance, ArtStation, DeviantArt, dsb.
2. Isinya bukan sekedar gambar
Klien mau melihat seberapa bisa kamu memecahkan masalah untuk suatu proyek.
Di portofoliomu, kamu harus menunjukkan cara berpikir dan pemahamanmu tentang industri.
Kalau mau kerja dengan penerbit, tunjukkan bagaimana gambarmu terlihat dalam format cover. Mau jadi splash artist? Tunjukkan pilihan thumbnailsmu. Mau jadi concept artist? Tunjukin iterasi, bukan desain final saja.
Kalau belum pernah dapat proyek asli pun, kamu boleh bikin mock project dengan alur seperti yang ada di industri.
3. Harus punya keunikan
Baik sebagai freelancer maupun full-timer, portomu harus punya niche.
Sebagai freelancer, nilai unikmu bisa dari segi style, tema, topik, atau tipe proyek.
Sebagai full-timer, kamu mungkin akan harus memiliki gaya yang cocok dengan studio pilihanmu, atau gaya generalis untuk studio generalis. Tapi, kamu harus punya spesialisasi.
Misalnya, spesialisasi penggunaan cahaya untuk mood atau mendesain karakter dengan anatomi yang rumit.
4. Konsisten!
Porto bukan soal 1 gambar terbaikmu. Semua gambar yang ada di porto harus punya level bagus yang konstan supaya tidak jomplang.
Bayangin kamu ke sebuah restoran dan pesananmu enak, tapi punya temanmu ga enak banget. Pasti kalian males kembali lagi.
Selain itu, karya yang ada di porto harus bisa dipertanggungjawabkan. Karya di portomu adalah karya yang akan klien minta*. Jadi, plihlah tipe karya yang sudah pasti kamu bisa kerjakan dengan baik.
*kalau kliennya waras
Ingat, portofolio adalah alat berburu.
Kamu boleh saja berburu dengan alat yang tumpul, tapi kamu harus siap menghadapi tantangan dengan lebih bersusah payah dan rasa kecewa.
Ini semua perlu proses dan semua dimulai secara bertahap.
Perlu bantuan membuat portofolio dari 0? Baca Panduan Lengkap Portofolio!